Laga Derby Merseyside akhir pekan lalu memang berjalan seru, untuk kalangan tertentu. Hal tersebut ditenggarai oleh hal simpel. Enam gol tercipta, permainan keras, kontroversi, semua menjadi cerita tersendiri.
Sayangnya, skor akhir 3-3 tersebut pada akhirnya adalah skor yang tak adil untuk kedua pihak. Mengapa? Everton jelas tampil lebih impresif dengan sepak bola atraktif sejak peluit dibunyikan. Liverpool? mungkin pada laga itu adalah performa paling pragmatis The Reds sepanjang musim ini.
Seru? Ya, ketika tim dengan pragmatisme tinggi ini mampu memimpin dua kali lewat bola mati.
Seru? Ya, ketika Everton secara mengejutkan membalikkan kedudukan ketika waktu hanya bersisa 15 sampai 10 menit lagi (Pun oleh bola mati). Penonton dengan penyakit jantung pun akhirnya memilih memantau TL walaupun sudah berlangganan Orange TV.
Seru? Ya, ketika Daniel Sturridge menyamakan kedudukan (Lagi, lewat bola mati), selebrasi emosional. Assist sang Kapten Fantastik anti hujatan.
Enam gol tercipta dan semuanya berawal dari bola mati. Secara filosofi, kedua tim gagal bermain sepak bola harfiah dengan sempurna. Ingat, kedua manajer adalah pencinta filosofi atraktif, tetapi melihat fakta di atas? Open your Mind.
Untuk saya, laga ini tak ubahnya laga persahabatan yang sudah bisa ditebak skornya dari jauh-jauh hari. Lihat saja rekor imbang Merseyside Derby, terkhusus saat bermain di Goodison. Belum lagi rekor Liverpool yang selalu imbang setelah jeda kompetisi Internasional.
Hanya satu perbedaan The Reds musim ini ketimbang musim-musim sebelumnya, yaitu KEBERUNTUNGAN! Luis Suarez dan Daniel Sturridge seakan-akan menjadi pasangan duet terbaik di Inggris. Ya, mereka kembali mencetak gol ke gawang Everton. Sembilan gol pun telah mereka ciptakan masing-masing. SaS kembali berjaya?
Saya ingin bertanya ada berapa gol yang mereka ciptakan atas assist salah satu diantaranya? satu? dua? Ya, setidaknya mereka tetap mencetak gol berdasarkan egoisme masing-masing. Selama menguntungkan tim, mengapa tidak?
Suarez dan Sturridge adalah pemain yang bisa membuat gol dan peluang dengan kapasitas mereka sendiri. Pengubah laga, skill di atas rata-rata. Assist diantara mereka? Dilansir dari OPTA, hanya terkumpul tiga assist dari keduanya dari total 18 gol keduanya.
Bandingkan dengan Wayne Rooney dan Robin van Persie yang sudah membuat enam assist diantara mereka sendiri dari total 12 gol. Paling hebat jelas Sergio Aguero dan Alvaro Negredo. Dari 21 gol yang dicetak kedua striker Manchester City tersebut, 9 assist sudah dibuat diantara mereka.
(Data dihitung sampai 6 November 2013 pada kompetisi Premier League dan Liga Champions.)
Jika dinilai secara kerjasama akan striker, rasanya Stuarez harus berusaha lebih lagi untuk mengerti satu sama lain dan melepas keegoisan yang sebenarnya bisa tetap digunakan di momen yang tepat. So, Suarez dan Sturridge adalah dua striker dengan hasrat pencetak gol luar biasa, yes. Tapi, Suarez dan Sturridge belum menjadi duet striker yang luar biasa.
Writtern by: @redzkop
Read more ...
Sayangnya, skor akhir 3-3 tersebut pada akhirnya adalah skor yang tak adil untuk kedua pihak. Mengapa? Everton jelas tampil lebih impresif dengan sepak bola atraktif sejak peluit dibunyikan. Liverpool? mungkin pada laga itu adalah performa paling pragmatis The Reds sepanjang musim ini.
Seru? Ya, ketika tim dengan pragmatisme tinggi ini mampu memimpin dua kali lewat bola mati.
Seru? Ya, ketika Everton secara mengejutkan membalikkan kedudukan ketika waktu hanya bersisa 15 sampai 10 menit lagi (Pun oleh bola mati). Penonton dengan penyakit jantung pun akhirnya memilih memantau TL walaupun sudah berlangganan Orange TV.
Seru? Ya, ketika Daniel Sturridge menyamakan kedudukan (Lagi, lewat bola mati), selebrasi emosional. Assist sang Kapten Fantastik anti hujatan.
Enam gol tercipta dan semuanya berawal dari bola mati. Secara filosofi, kedua tim gagal bermain sepak bola harfiah dengan sempurna. Ingat, kedua manajer adalah pencinta filosofi atraktif, tetapi melihat fakta di atas? Open your Mind.
Untuk saya, laga ini tak ubahnya laga persahabatan yang sudah bisa ditebak skornya dari jauh-jauh hari. Lihat saja rekor imbang Merseyside Derby, terkhusus saat bermain di Goodison. Belum lagi rekor Liverpool yang selalu imbang setelah jeda kompetisi Internasional.
Hanya satu perbedaan The Reds musim ini ketimbang musim-musim sebelumnya, yaitu KEBERUNTUNGAN! Luis Suarez dan Daniel Sturridge seakan-akan menjadi pasangan duet terbaik di Inggris. Ya, mereka kembali mencetak gol ke gawang Everton. Sembilan gol pun telah mereka ciptakan masing-masing. SaS kembali berjaya?
Saya ingin bertanya ada berapa gol yang mereka ciptakan atas assist salah satu diantaranya? satu? dua? Ya, setidaknya mereka tetap mencetak gol berdasarkan egoisme masing-masing. Selama menguntungkan tim, mengapa tidak?
Suarez dan Sturridge adalah pemain yang bisa membuat gol dan peluang dengan kapasitas mereka sendiri. Pengubah laga, skill di atas rata-rata. Assist diantara mereka? Dilansir dari OPTA, hanya terkumpul tiga assist dari keduanya dari total 18 gol keduanya.
Bandingkan dengan Wayne Rooney dan Robin van Persie yang sudah membuat enam assist diantara mereka sendiri dari total 12 gol. Paling hebat jelas Sergio Aguero dan Alvaro Negredo. Dari 21 gol yang dicetak kedua striker Manchester City tersebut, 9 assist sudah dibuat diantara mereka.
(Data dihitung sampai 6 November 2013 pada kompetisi Premier League dan Liga Champions.)
Jika dinilai secara kerjasama akan striker, rasanya Stuarez harus berusaha lebih lagi untuk mengerti satu sama lain dan melepas keegoisan yang sebenarnya bisa tetap digunakan di momen yang tepat. So, Suarez dan Sturridge adalah dua striker dengan hasrat pencetak gol luar biasa, yes. Tapi, Suarez dan Sturridge belum menjadi duet striker yang luar biasa.
Writtern by: @redzkop