navbar
18 September 2014
Balotelli, Anak Bandel yang Butuh Perhatian
Fabio Borini diminta untuk bersiap di tepi lapangan oleh Brendan Rodgers, sang pelatih yang hampir saja membawa Liverpool juara Liga Inggris musim lalu itu sepertinya mulai gerah dengan kebuntuan yang dialami timnya dalam laga debut Liga Champions musim ini. Saat itu saya mengira mungkin Borini masuk untuk menggantikan Mario Balotelli. Dalam dua laga Premier League yang dimainkan Balotelli sebelumnya, si anak baru dari Italia ini selalu tampil sebagai starter, namun di dua laga itu juga Balotelli tidak bermain penuh 90 menit. Mengingat catatan tersebut, ternyata dugaan saya salah, 'Super Mario' tidak ditarik keluar.
Bermain di hadapan pendukung timnya sendiri, ini merupakan kesempatan terbesar bagi Balotelli untuk membungkam keraguan dari para fans terhadap dirinya. Mungkin anda salah satu fans Liverpool yang geregetan melihat performa Balotelli di lapangan, stereotip penyerang malas sudah begitu melekat di dirinya. Perasaan tersebut sangat wajar, saya sebagai fans Azzurri juga sangat kesal melihat performa Balotelli bersama Italia yang kerap kali lebih banyak berjalan kaki sembari sekali-kali melontarkan kekesalan terhadap wasit secara berlebihan. Namun Brendan Rodgers tentu memiliki pandangan lain, yang mana memang dirinya memiliki angle pengamatan yang jauh lebih baik daripada kita yang hanya menyaksikan Balotelli melalui layar kaca, atau jika lebih beruntung seperti para fans Liverpool yang duduk di tribun Anfield bagian belakang gawang Borjan kiper FC Ludogorets.
Awal kembalinya Balotelli ke Premier League musim ini pun banyak menghiasi headline berbagai media, namun bukan gol-golnya yang menghiasi media, berbagai tingkah nyelenehnya saat latihan bersama Liverpool-lah yang memenuhi media. 'Berulah' seperti sudah menjadi ciri khas dirinya, Balotelli seolah-olah memiliki magnet yang dapat selalu mengundang perhatian. Belum lagi ia pernah membakar rumahnya karena bermain kembang api di kamar mandi saat ia masih berseragam biru muda.
Tapi rasanya tidak adil jika mengatakan Balotelli hanya menjadi perhatian melalui ulahnya di luar lapangan, Balotelli juga bisa mengundang perhatian melalui aksinya di lapangan. Sebuah tendangan mendatar ke pojok gawang Manchester United adalah salah satu aksi Balotelli yang paling menyita perhatian dunia saat dirinya membela Manchester City, bukan golnya yang ramai dibahas, tetapi tulisan 'Why Always Me?' yang ia pamerkan saat melakukan selebrasi. Berkat aksi tersebut, apparel asal Inggris Umbro yang saat itu menjadi sponsor City ketiban rezeki besar, Umbro memproduksi lebih banyak kaos bertulisan 'Why Always Me?' karena kebanjiran pesanan.
Perlu diakui, Balotelli juga ada di sana, di jajaran penyerang tengah terkuat dunia saat ini. Postur tinggi besarnya merupakan keunggulan yang disukai Rodgers. Dua bek Ludogorets mencoba menganggu dan merebut mainan si bengal, namun si anak bandel ini pun tidak mau menyerahkan mainannya. "Ia setinggi enam kaki tiga inchi dan unggul di udara. Saat crossing itu datang, ia menunjukkan kekuatan fisik yang luar biasa, sebuah sentuhan, lalu menyelesaikannya dengan brilian. Ia menggunakan teknik hebat menggunakan kaki bagian luar. Gol itu akan memberinya kepercayaan diri yang besar," ujar Brendan Rodgers.
Mungkin anda familiar dengan pernyataan Balotelli yang tidak begitu suka merayakan golnya dengan mengatakan "Mencetak gol adalah pekerjaanku, apakah tukang pos melakukan perayaan ketika mengantarkan suratnya?," jika memang demikian, maka tadi malam Balotelli sedang menjadi tukang pos yang berhasil mengantarkan surat setelah berjam-jam kesasar dan akhirnya menemukan alamat yang dituju. Balotelli begitu meledak-ledak merayakan gol yang ia sarangkan ke gawang Ludogorets, fans Liverpool di Anfield pun sontak melompat kegirangan.
Sebagai sedikit perbandingan dengan gol yang ia cetak ke gawang Ludogorets, mungkin anda perlu mengetik di kolom pencarian Youtube "Balotelli goal vs Mexico", silahkan anda lihat, kurang lebih Balotelli mencetak gol dengan gaya yang mirip yaitu mengontrol, menjaga keseimbangan tubuhnya yang besar, sebelum mengeksekusinya ke gawang Ochoa di ajang Piala Konfederasi 2013. Hal ini jugalah yang membuat saya berpikir jika Balotelli adalah salah satu penyerang tengah terkuat (bukan terbaik) di dunia.
Dengan demikian rumitnya tingkah laku pemuda Italia ini mengapa Rodgers mau merekrut pemain bengal ini dengan mahar 16 juta euro? Sekali lagi saya ingin mengatakan ada detil metode Rodgers dalam menangani pemain yang kita tidak tahu persis. Apakah anda ingat musim lalu Raheem Sterling tidak begitu menyita perhatian di paruh pertama kompetisi Premier League? Bahkan pemain yang dianggap sebagai pemain langka di Inggris ini sempat mendapat kritik keras dari pelatihnya di bulan September 2013, Rodgers mengatakan bahwa Sterling perlu membuat hidupnya lebih stabil terkait penyerangan yang ia lakukan yang membuatnya sempat berurusan dengan pengadilan.
Respon dari Sterling atas kritikan tersebut sangat mengesankan, Sterling menunjukkan pengingkatan signifikan baik dari segi fisik maupun permainan. Jalur karir Sterling semakin lurus. Pemuda 19 tahun juga mengungkapkan bahwa kepercayaan dirinya semakin meningkat. Ada cara pendekatan Rodgers yang baik di sini, detilnya saya tidak tahu persis. Merekrut Balotelli juga sudah pasti ia pertimbangkan resikonya, dan tentu ia memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menangani si bengal dari Italia ini dengan baik.
Lagi pula anak bengal biasanya hanya perlu sedikit perhatian lebih dari ayahnya, dari efek positif yang ditunjukkan Sterling, rasanya Rodgers juga bisa menjadi 'ayah' yang baik bagi Balotelli. Rodgers jelas memiliki keyakinan terhadap Balotelli.
Ditulis oleh: @zicostian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
terima kasih gan infonya, visit balik ya gan kabarloaneeslfc.blogspot.com (update info seputar pemain pinjaman liverpool)
ReplyDelete