2 September 2014

"Kamu Terlalu Baik Buat Aku.."


Cinta menjadi sesuatu yang sangat indah di dunia. Cinta membuat kita semua merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ketika sedang jatuh cinta, kita bisa lupa dengan segala hal yang ada dikeliling. Pekerjaan, pendidikan, uang, dan segalanya. Cinta menjadi sihir tersendiri dan membuat kita abai.

Namun, tak jarang cinta berubah dan memiliki tanduk. Kemudian membunuh hati para penikmatnya dengan sayatan-sayatan pelan di lubuk hati terdalam. Para korban yang berjatuhan pun beragam. Ada yang tak bisa melupakan pada jangka waktu yang panjang. Bahkan ada yang nekad mengakhiri hidup hanya karena tak bisa kehilangan.

Cinta oh Cinta. Selalu ada drama yang mampu membuat penikmatnya pusing bukan kepalang. Rasa sedih dan bahagia menjadi satu dengan indahnya dan menjelajah dari ujung hati sampai akar pikiran. Cinta, bisa buta bisa terlalu menyala.

Karena itu, izinkan saya untuk sedikit bercerita tentang kisah cinta sepasang yang bertolak belakang tapi mampu berhubungan. Danny dan Poli.

Pada 2006, keduanya memulai hubungan yang tak diprediksi. Danny adalah pria tampan yang menjadi pentolan di salah satu sudut kota tempat dia tinggal. Acap menjadi pemimpin di sudut-sudut gang, memiliki banyak tato di sekujur badan, sekaligus bekerja magang sebagai artis tato, ditambah wajah tampannya, semua wanita pasti akan luluh hatinya oleh dia.

Berbeda dengan Poli. Dia adalah gadis sederhana yang memilih untuk membaca buku di gramedia tanpa membelinya. Poli tak mengenal rokok dan alkohol, sesuatu yang menjadi keseharian Danny. Poli acap memakai gaun sederhana berwarna merah, kacamuka jadul dan mengikat rambutnya dengan ikatan kuncir kuda.

Keduanya bertemu tak sengaja ketika Danny sedang mencari sebotol Carlsberg di supermarket. Tak diduga Poli juga sedang belanja sayur-sayuran untuk keperluan rumah. Danny yang terkenal blak-blakan tertarik dengan Poli dari pandangan pertama. Tak lama setelah itu, mereka berdua meresmikan hubungan dan menjadi kekasih.

Kelebihan Danny jelas menjadi sorotan juga untuk Poli yang selama hidup jarang mendapatkan seseorang yang spesial dari luar dan dalam. Hubungan keduanya berjalan romantis. Meski memiliki tampilan luar garang, ternyata Danny adalah sosok yang sangat terpuji. Dia sopan, penyayang, dan tak jahat jika bersama orang-orang yang disayang.

Bahkan, Danny adalah orang yang sangat pengasih kepada pengamen jalanan. Hampir tiap hari dia memberikan sedikit uang jika menemukan anak-anak tidak mampu. Tak jarang juga dia memberikan tato gratis bagi orang-orang tak mampu yang ingin memiliki tato.

Danny mencintai Poli apa adanya. Dia tak pernah menuntut apapun. Poli pun sangat mencintai Danny. Hingga hubungan berjalan delapan tahun lamanya.

Memang delapan tahun bukan waktu yang sebentar. Namun, selama delapan tahun itu, Tulus belum menjadi penyanyi dan belum ada lagu "Jangan Cintai Aku Apa Adanya". Poli merasa hubungan mereka semakin monoton. Pasangan ini memang jarang bertengkar.

Bahkan Danny memerlihatkan rasa cinta yang luar biasa besar hingga membuat tato nama Poli di jemarinya. Namun, rasa tak pernah salah. Cinta pun tak pernah bohong. Jika ada masalah, pasti terlihat ke sang pasangan.

Kesetiaan Danny selama ini dianggap sesuatu yang membosankan oleh Poli. Sedikitnya masalah, tak ada konflik nyata, dan datarnya hubungan menjadi sesuatu yang salah bagi gadis berkacamuka tersebut. Apalagi, Danny terkadang tidak peka akan hal ini. Pun membuat lelaki bertato itu tak mengubah sikapnya karena tak tahu juga apa yang diinginkan Poli.

Poli sendiri tak memberikan kode kepada Danny terkait hal-hal yang janggal pada hubungan mereka. Alhasil, semakin hari hubungan itu semakin tak jelas dan sangat monoton. Hingga suatu hari, Poli menemukan sesosok yang tak disangka di gramedia.

Dejan. Dejan tak kalah tampan dengan Danny. Pun memiliki hobi yang sama dengan Poli yaitu membaca. Sehingga obrolan mereka langsung padu saat pertama kali bertemu. Belum lagi Dejan adalah tipe pria yang humoris dan pintar membaca situasi. Poli jatuh hati kepada Dejan.

Mencoba menyembunyikan hubungan rahasianya dengan Dejan dari Danny, Poli tak ingin menyakiti hati Danny si Baik Hati. Namun, Danny menyadari ada yang aneh setelah melihat tingkah polah Poli yang semakin cuek dalam beberapa waktu terakhir. Merasa hubungannya semakin janggal. Danny pun langsung bertanya kepada Poli.

Poli tak mampu berbohong lagi. Dia jujur berkata sangat mencintai Dejan dan rasanya kepada Danny berkurang signifikan. "Kamu terlalu baik buat aku.. Aku membutuhkan sosok yang bisa membuat hidup aku lebih berwarna dengan segala macam cirinya. Engkau pasti bisa mendapatkan sesosok yang lebih baik Dan.. Hubungan kita rasanya berakhir sampai disini."

Betapa hancur hati Danny. Tapi, sikap baik dan bijak membuat Danny sama sekali tidak marah mendengar itu. Senyuman tulus malah muncul di wajahnya.

Rasa sakit itu tak diperlihatkan oleh sang setia. Satu yang pasti, Danny ingin melihat Poli bahagia dan turut mendoakan Poli dan Dejan agar menjadi pasangan paling bahagia di dunia.

Terlalu baik. Terlalu baik. Terlalu baik. Cuma itu yang ada dipikiran Danny sepanjang jalan pulang. “Apakah indikator baik itu? Apakah wanita menginkan pria nakal secara menyeluruh sehingga hidup dia di dunia ini semakin menarik?” Ucap Danny dalam hati.

Poli & Dejan memulai hubungan yang diharap bisa berjalan lancar dan panjang. Sedangkan Danny, memilih pulang ke kampungnya dan membuat Studio Tato terkemuka bersama sahabatnya dari Amerika Serikat, Amy.


Yaa, meski ada kebingungan di benak Danny. Tapi satu yang pasti, cintanya ke Poli tak akan pernah mati. Dan doanya untuk sang gadis berkacamuka akan selalu terpatri. 

No comments:

Post a Comment