27 August 2014

Cepat ‘Sembuh’ Glen7o!



"He's one of the best full-back in the world. Glen is the type of player [without whom] you don’t realise what you’re missing until he is not in the team. It will be great when we get him back. He’s got the cast off his foot now." Sebuah pernyataan dari Brendan Rodgers, Manajer yang berhasil membuat Liverpool kembali menjadi pesaing juara musim lalu dan memberikan identitas pada filosofi tim.

Jika sesosok yang sangat dihormati, dipuja, dan telah membuktikan kapasitasnya memberikan sebuah pernyataan seperti itu, maukah Anda membantahnya? "Rodgers pasti punya rencana untuk Glenjo. Dia tahu apa yang dia lakukan. Lihat Jordan Henderson dan Raheem Sterling!"

Glen Johnson adalah bek kanan lokal paling berpengalaman di Liga paling mahsyur di Eropa, begitu kata banyak orang. Pengalamannya di tanah Britania bisa dibilang sangat banyak. Besar di akademi West Ham United, bek kanan tampan penuh tato ini melanjutkan kariernya di Chelsea kemudian Portsmouth.

Pada usia matang sebagai pesepak bola, 25 tahun, Glen memilih Liverpool sebagai persinggahan. The Reds menjadikan Glenjo sebagai bek termahal mereka dengan menggelontorkan dana 17,5 juta pounds. Benar saja, dia berhasil mencapai 143 caps setelah lima tahun bersama The Reds dan selalu menjadi pilihan utama manajer yang melatih.

Kemampuan pemain ini memang terbilang unik. Meski berposisi sebagai bek kanan, tetapi hasrat dan kemampuan menyerangnya sangat baik. Tak jarang dia melakukan step over bahkan melewati dua hingga tiga pemain lawan. Bahkan ada beberapa fans yang akhirnya menjuluki sang pemain dengan panggilan "Glenjinho", saking stylishnya.

Kemampuannya menusuk ke dalam kotak penalti lawan, melakukan cut inside di luar batas kewajaran, dan sangat versatile, membuat Johnson bahkan sulit tergantikan di timnas Inggris.

Sayang,,,, Masa itu telah berlalu...

Entah terlalu lama berada di tempat nyaman atau kembung karena kebanyakan Bir Hitam, Sang Mulia Glen kini tak ubahnya sosok pesakitan di Liverpool. Jikalau dulu ketampanannya menjadi bahan gosip para selir yang biasa mengamati, kini Sang Mulia harus merajah tubuhnya lebih banyak lagi untuk mencari perhatian, perhatian yang tak kunjung datang.

Setiap Sang Mulia berjalan berkeliling kota pelabuhan, yang datang adalah tatapan sinis tanpa harapan. Setiap dia tampil dan memeragakan ciri khasnya, yang ada gelak tawa tanda merendahkan. Singgasana "kanan" yang sudah lima tahun dia tempati hampir dilengserkan.

Jika ada seseorang yang masih sangat percaya kepada Glen, dia adalah Raja Brendan. Meski telah mendatangkan dua sosok muda istimewa dari Spanyol, Javi Manquillo dan Alberto Moreno, Glen tetap dijadikan pilihan utama pada dua pertarungan awal musim ini.

Performanya buruk. Sangat buruk. Tak ada target dan hasrat dari mata dan gaya dia bertarung. Ling-Lung, satu kata paling tepat untuk Glenjo saat ini. Posisinya pun semakin terpojok. Mungkin, tahtanya hanya bertahan paling lama kurang dari satu tahun lagi.

Mari kita sedikit memandang ke seberang Manchester. Disana ada sosok istimewa yang menempati pos persis dengan Glen. Dia adalah Pablo Zabaleta. Sosok Argentina ini bisa dibilang salah satu yang terbaik di sektornya di ranah Britania. Hebat dalam menyerang, kuat saat bertahan. Anda menganggap saya terlalu jahat membandingkan Glen dengan Pablo?

FYI, untuk kalian yang menganggap kemampuan Glen telah habis karena usianya yang sudah 30 tahun, Pablo hanya satu tahun lebih muda dari Glen. So, umur tidak menjadi faktor kacaunya penampilan Si Hitam Manis tersebut.

Hal yang paling menyakitkan datang beberapa hari lalu. Saat Glen berjuang pada medan perang dan terkena tusukan, hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit, sebagian besar pendukung malah merayakan itu laiknya sebuah kemenangan. Bahkan ada video yang memerlihatkan seorang pendukung merayakan cedera Glen dengan sangat liar laiknya seseorang yang baru saja bercinta dengan Scarlett Johansson. Miris.

Tak baik rasanya mendoakan Glen Johnson untuk tak kunjung pulih. Namun, jikalau dia pulih maka beberapa bulan ke depan adalah kesempatan terakhir untuk menunjukkan kemampuan aslinya sebagai salah satu full back terbaik di dunia. Apakah B-Rod harus memberikannya nomor punggung #7 sebagai motivasi? Jika memang itu yang engkau inginkan, ambil dan jadilah Glen7o! 

Get Well Soon Glen7o. Doa terbaik telah kami haturkan demi kesembuhanmu. Dan berikan 200 persen kemampuan di lapangan. Karena tak ada yang perlu engkau bingungkan. Target Liverpool adalah tampil maksimal pada tiap laga dan mengangkat sesuatu yang indah di akhir musim nanti.


Namun, jika performa, kelakuan, dan hasrat Tempe itu tetap bertahan. Mungkin, ini adalah waktunya Sang Mulia Glen untuk pulang, pulang ke Pangeran Harry yang membesarkannya di London.

No comments:

Post a Comment