18 December 2012

Just a Reflection



REVIEW SINGKAT VS VILLA

“Mereka tidak bermain seakan-akan itu adalah mereka. Saat itu,kami tidak menjadi diri kami” –Brendan Rodgers

Belum terlalu telat sepertinya untuk membuat sedikit ulasan singkat mengenai pertandingan Sabtu lalu.
Dimana tim kita tercinta secara mengejutkan harus bertekuk lutut di hadapan tim sekelas Aston Villa dengan skor 1-3.
Ya, Villa,tim yang berjuang mati-matian demi keluar dari zona merah dan memperbaiki posisi di klasemen. Mereka datang ke Anfield dengan bekal rentetan hasil bagus tak terkalahkan dalam 5 pertandingan terakhir (4 EPL dan 1 League Cup). Oke,kurang penting untuk diketahui?  Tapi jujur semangat Villa tersebut rupanya tidak menginspirasi The Redmen untuk meraih hasil bagus. Malah,dua kali monster bernama Christian Benteke menikmati momen indah menjebol jala Pepe Reina dan membuat kita tertunduk lemas seusai peluit panjang dibunyikan.
Maaf,saya sedikit terbawa suasana. So,waht was going up? Mari kita “selidiki” apa yang saya lihat,apa yang anda lihat dan apa yang benar-benar terlihat diatas lapangan selama pertandingan tersebut.

1. KOORDINASI PERTAHANAN
Kurang solidnya koordinasi bertahan kita memang adalah suatu penyakit yang tengah dialami oleh klub ini, gejalanya mulai terdeteksi pada pekan-pekan awal Liga bergulir. Sempat pula membaik dan kini kambuh kembali.
Saya tidak mengajak anda untuk bergalau ria dengan mengenang nama Steve Clarke, sosok pria yang kini menjabat sebagai manajer West Brom ini yang disebut-sebut sebagai kunci solidnya pertahanan kita musim lalu. *True Story,IMO.*
Namun,harus diakui koordinasi pertahanan kita buruk..buruk sekali pada hari itu(hari pertandingan vs Villa). Lini pertahanan sangat rapuh dan mudah sekali diterobos.  Pemain Villa pun tidak kesulitan untuk mencari ruang,karena memang secara kebetulan seperti telah disediakan oleh para pemain LFC.
Marking pemain pun tidak kelihatan. Lucas,Agger,ataupun Skrtel yang sering kita puja-puji akan kemampuan bertahannya malah bermain tidak sebagaimana mestinya.  
Kembali kita harus menerima kejamnya strategi counter-attack lawan. Kita yang begitu dominan selama 90 menit dengan persentase penguasaan bola yang maha tinggi ujung-ujungnya malah harus mengurut dada karena kita sering dijahili lawan melalui strategi serangan balik yang cepat,tepat,dan efektif  ke area pertahanan. Itulah  cara bagaimana ketiga gol dari tim tamu bersarang ke gawang kita.
Another homework for Rodgers,surely. Sebuah lubang yang mesti cepat-cepat ditambal,jika kita tidak mau lagi jadi korban troll strategi counter attack ini.

2. FINISHING/PENYELESAIAN AKHIR
Masalah klasik banget yang menjadi batu ganjalan klub kita selama ini. Penyelesaian akhir. Kemarin itu benar-benar kita seperti terkesan membuang-buang peluang bagus di menit-menit awal sebelum Villa mencetak gol pembuka mereka. Bahkan ketika sudah tertinggal tiga gol pun kita belum menunjukkan keseriusan kita (atau malah karena terlalu serius dan jadinya malah tegang) ketika berada di depan gawang lawan.
Bayangkan,sekitar dua puluhan goal attempts dan 8 kali shot on target pada saat itu hanya berbuah satu biji gol saja. Sebegitu parahkah kita dalam hal finishing?
Ditambah dengan mesin gol,Luis Suarez yang tidak berada dalam performa terbaiknya hari itu. Praktis,untuk mencetak sebiji gol balasan saja kita cenderung susah payah.
Sepertinya jika Rodgers serius berbicara mengenai “posisi 4 besar “ itu, pembenahan di lini depan agaknya perlu dijadikan prioritas untuk dibenahi. Salah satunya dengan transfer windows Januari untuk membeli setidaknya satu penyerang anyar yang bisa menambah ketajaman lini depan tim.

3. ROTASI,MAYBE?
Dari yang terlihat mata, ada beberapa anggota skuad yang mengalami penurunan performa(mungkin karena kelelahan) sehingga memang perlu diistirahatkan. Pekan-pekan ini,kita bisa sejenak menarik napas panjang mengingat rangkaian jadwal “super padat” baru saja kita lewati,tepat 7 Desember kemarin selepas Fase Grup Liga Europa,untuk itulah kebijakan rotasi memang perlu diterapkan.
Dan,ada salah satu follower kami yang mengatakan bahwa Line-up LFC terlalu monoton dan gampang ditebak. Iya benar juga. Tidak usah mengacu pada Bib Theory pun saya yakin anda semua rata2 bisa menebak siapa saja yang akan turun di line-up.  :D
Selain itu,menurut saya sistem rotasi juga bisa dijadikan sebagai cambuk bagi mereka-mereka yang performanya naik-turun namun merasa pantas untuk tak tergantikan dan terus menghuni starting line-up tim.
Actually, kita memiliki banyak pilihan pemain dari lini ke lini. Pemilihan susunan pemain pun cukup melimpah. Jika saya jadi Rodgers,mungkin saya akan sakit kepala dibuatnya.
Jadi,selama sumber daya kita banyak,tidak salah dong jika kita mengeksplorasi serta memanfaatkannya. Setuju?

Well,sekian ulasan dari singkat saya dan semoga LFC dapat meraih hasil jauh lebih baik lagi di laga selanjutnya.
Keep Reds and Never Walk Alone. #YNWA

@IndoLiverpoolfc



2 comments:

  1. benteke cs menghukum pertahanan kita, yap, malam itu kita lebih buruk dari 'klub sekelas villa', 'klub yang berjuang menjauhi zona merah', sebuah pelajaran tentunya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita bisa belajar dari Sabtu kemarin. Demi hasil yg jauh lebih baik lagi u/ pertandingan selanjutnya. YNWA

      Delete