REVIEW SINGKAT VS VILLA
“Mereka tidak bermain
seakan-akan itu adalah mereka. Saat itu,kami tidak menjadi diri kami” –Brendan
Rodgers
Belum terlalu
telat sepertinya untuk membuat sedikit ulasan singkat mengenai pertandingan
Sabtu lalu.
Dimana tim kita
tercinta secara mengejutkan harus bertekuk lutut di hadapan tim sekelas Aston
Villa dengan skor 1-3.
Ya, Villa,tim
yang berjuang mati-matian demi keluar dari zona merah dan memperbaiki posisi di
klasemen. Mereka datang ke Anfield dengan bekal rentetan hasil bagus tak
terkalahkan dalam 5 pertandingan terakhir (4 EPL dan 1 League Cup). Oke,kurang
penting untuk diketahui? Tapi jujur
semangat Villa tersebut rupanya tidak menginspirasi The Redmen untuk meraih
hasil bagus. Malah,dua kali monster bernama Christian Benteke menikmati momen
indah menjebol jala Pepe Reina dan membuat kita tertunduk lemas seusai peluit
panjang dibunyikan.
Maaf,saya sedikit
terbawa suasana. So,waht was going up? Mari kita “selidiki” apa yang saya
lihat,apa yang anda lihat dan apa yang benar-benar terlihat diatas lapangan
selama pertandingan tersebut.
1. KOORDINASI
PERTAHANAN
Kurang solidnya
koordinasi bertahan kita memang adalah suatu penyakit yang tengah dialami oleh
klub ini, gejalanya mulai terdeteksi pada pekan-pekan awal Liga bergulir.
Sempat pula membaik dan kini kambuh kembali.
Saya tidak
mengajak anda untuk bergalau ria dengan mengenang nama Steve Clarke, sosok pria
yang kini menjabat sebagai manajer West Brom ini yang disebut-sebut sebagai
kunci solidnya pertahanan kita musim lalu. *True Story,IMO.*
Namun,harus
diakui koordinasi pertahanan kita buruk..buruk sekali pada hari itu(hari
pertandingan vs Villa). Lini pertahanan sangat rapuh dan mudah sekali diterobos. Pemain Villa pun tidak kesulitan untuk mencari
ruang,karena memang secara kebetulan seperti telah disediakan oleh para pemain
LFC.
Marking pemain
pun tidak kelihatan. Lucas,Agger,ataupun Skrtel yang sering kita puja-puji akan
kemampuan bertahannya malah bermain tidak sebagaimana mestinya.
Kembali kita
harus menerima kejamnya strategi counter-attack lawan. Kita yang begitu dominan
selama 90 menit dengan persentase penguasaan bola yang maha tinggi ujung-ujungnya
malah harus mengurut dada karena kita sering dijahili lawan melalui strategi
serangan balik yang cepat,tepat,dan efektif
ke area pertahanan. Itulah cara
bagaimana ketiga gol dari tim tamu bersarang ke gawang kita.
Another homework
for Rodgers,surely. Sebuah lubang yang mesti cepat-cepat ditambal,jika kita
tidak mau lagi jadi korban troll strategi counter attack ini.
2.
FINISHING/PENYELESAIAN AKHIR
Masalah klasik
banget yang menjadi batu ganjalan klub kita selama ini. Penyelesaian akhir.
Kemarin itu benar-benar kita seperti terkesan membuang-buang peluang bagus di
menit-menit awal sebelum Villa mencetak gol pembuka mereka. Bahkan ketika sudah
tertinggal tiga gol pun kita belum menunjukkan keseriusan kita (atau malah
karena terlalu serius dan jadinya malah tegang) ketika berada di depan gawang
lawan.
Bayangkan,sekitar
dua puluhan goal attempts dan 8 kali shot on target pada saat itu hanya berbuah
satu biji gol saja. Sebegitu parahkah kita dalam hal finishing?
Ditambah dengan
mesin gol,Luis Suarez yang tidak berada dalam performa terbaiknya hari itu.
Praktis,untuk mencetak sebiji gol balasan saja kita cenderung susah payah.
Sepertinya jika
Rodgers serius berbicara mengenai “posisi 4 besar “ itu, pembenahan di lini
depan agaknya perlu dijadikan prioritas untuk dibenahi. Salah satunya dengan
transfer windows Januari untuk membeli setidaknya satu penyerang anyar yang
bisa menambah ketajaman lini depan tim.
3. ROTASI,MAYBE?
Dari yang
terlihat mata, ada beberapa anggota skuad yang mengalami penurunan
performa(mungkin karena kelelahan) sehingga memang perlu diistirahatkan.
Pekan-pekan ini,kita bisa sejenak menarik napas panjang mengingat rangkaian
jadwal “super padat” baru saja kita lewati,tepat 7 Desember kemarin selepas
Fase Grup Liga Europa,untuk itulah kebijakan rotasi memang perlu diterapkan.
Dan,ada salah
satu follower kami yang mengatakan bahwa Line-up LFC terlalu monoton dan
gampang ditebak. Iya benar juga. Tidak usah mengacu pada Bib Theory pun saya
yakin anda semua rata2 bisa menebak siapa saja yang akan turun di line-up. :D
Selain
itu,menurut saya sistem rotasi juga bisa dijadikan sebagai cambuk bagi
mereka-mereka yang performanya naik-turun namun merasa pantas untuk tak
tergantikan dan terus menghuni starting line-up tim.
Actually, kita
memiliki banyak pilihan pemain dari lini ke lini. Pemilihan susunan pemain pun
cukup melimpah. Jika saya jadi Rodgers,mungkin saya akan sakit kepala
dibuatnya.
Jadi,selama
sumber daya kita banyak,tidak salah dong jika kita mengeksplorasi serta
memanfaatkannya. Setuju?
Well,sekian
ulasan dari singkat saya dan semoga LFC dapat meraih hasil jauh lebih baik lagi
di laga selanjutnya.
Keep Reds and
Never Walk Alone. #YNWA
@IndoLiverpoolfc
benteke cs menghukum pertahanan kita, yap, malam itu kita lebih buruk dari 'klub sekelas villa', 'klub yang berjuang menjauhi zona merah', sebuah pelajaran tentunya :)
ReplyDeleteSemoga kita bisa belajar dari Sabtu kemarin. Demi hasil yg jauh lebih baik lagi u/ pertandingan selanjutnya. YNWA
Delete