Dalam
dunia sepak bola ada keadaan seperti itu dimana orang nya pindah tapi masih
membekas dalam ingatan dan menjadi sosok yang dirindukan. Dalam Liverpool
pemain yang menurut penulis termasuk dalam kategori ini seperti Xabi Alonso,
Dirk Kuyt, Craig Belammy maupun John Arne Riise dan legenda liverpool yang
telah pensiun. Mereka ini termasuk yang membekas dalam ingatan sebagian fans
Liverpool baik karena prestasinya, komitmennya, sifatnya maupun skill yang
dibutuhkan ke dalam skuat Liverpool sekarang. Contohnya Xabi Alonso. Kita
mendengar rumor bahwa Xabi Alonso akan balik ke Anfield. Rumornya ini
menimbulkan pro kontra dimana sebagian fans ingin mengembalikan sweet moment
kombinasi Tsubasi Misakinya Liverpool yaitu Gerarrd Alonso. Namun sebagian fans
melihat secara objektif dimana gaji dan usia yang menjadi problem. Xabi Alonso
menjadi sosok yang dirindukan karena sifat ia dimana kita melihat bagaiman ia
tetap cinta akan Liverpool walaupun sudah pindah ke Real Madrid. Selain itu,
kita merindukan seseorang yang memilki kemampun umpan diagonal yang cihuuuy
yang sekarang diperankan oleh Gerarrd. Begitu juga dengan Dirk Kuyt dimana kita
melihat bagaimana cara ia bermain bola, bagaimana strugglenya ia mengejar bola
naik turun.. Bagaimana terharunya kita melihat Dirk Kuyt masih mengejar bola
seperti itu walupun rambut kuningnya sudah bercampur warna merah akibat
berdarah. Begitu juga Craig belammy, skuat Liverpool butuh orang bisa berperan
sebagai destroyer dan meledak – ledak untuk menaikkan semangat pemain lain
ketika buntu. Atau Riise yang masih saya anggap bek kiri unik karena terlihat cuma
bisa nendang pakai kaki kiri dan terbaik di Liverpool. Sosok seperti mereka yang membuat kita rindu
untuk hadir di telivisi dengan berbaju merah di setiap minggunya.
Namun
sebagian orang juga mempunyai mantan yang mau kita hilangkan moment orang
tersebut. Entah karena sifat orang tersebut, cara ia pergi maupun yang lainnya.
Dalam dunia sepak bola khususnya sebagian fans Liverpool kita mempunya keadaan
seperti itu yaitu Fernando Torres. Pemain yang sering di panggil “el nino” ini
menjadi lover into betrayal dimana ia
sempat mejadi pemain yang di idolakan oleh liverpuldian. Bagaimana tidak? Setelah
para Liverpool dan liverpuldian memgalami moment yang penuh keajaiban di 2005
di instabul. di belilah seorang bocah yang zaman itu masih muda sudah menjadi
kapten dari sebuah klub ibu kota spanyol setelah para pengganti Micahel Owen
yaitu Milan Barros, Djibril Ciise maupun Ryan Babbel gagal menjawab ekspetasi
para petinggi Liverpool. Dengan modal umur muda dan penuh potensi secara cepat Torres
bisa menjadi sosok yang di idolakan para fans. Torres mencatat
sejarah di musim pertamanya bersama Liverpool dengan menjadi pemain pertama
yang mencetak lebih dari 20 gol dalam pertandingan liga dalam satu musim sejak Robbie Fowler pada musim 1996-1997. Lalu
selama berseragam The Reds ia telah mencetak 65 gol selama 102 pertandingan. Apa lagi
melihat otobiograsinya Fernando Torres dimana ia sejak kecil sudah menjadi fans
Liverpool menjadi menambah rasa case mistery yang terbangun atas cinta ini. Dengan
segala semua atrribut yang ada di diri Torres membuat dia menjadi sosok yang sering
dieluh eluh kan setiap pertandingan. Namun semua langsung buyar dengan adanya
berita transfer bahwa Torres telah resmi pindah ke Chelsea seharga 50 juta
pound. Transfer ini sangat kilat dan tidak terduga dimana tidak ada isu – isu
mengenai Torres akan pindah. Seketika rasa manis itu mendadak menjadi kepahitan.
Apa lagi dengan tambahan dia mengeluarkan statment buruk mengenai Liverpool
yang membuat fans Liverpool termasuk saya naik pitam. Langsunglah Dia di cap
sebagai pengkhianat dan hunter glory oleh sebagian fans dengan segala ekspresi
kekecewaanya seperti bakar poster maupun jersey yang berkaitan dengan Torres, disini saya secra reflek termasuk bakar jersey
spanyol Fernando Torres (asli lagi). Penulis butuh setahun untuk move on dimana
penulis selama itu sering menghujat ketika Torres main di Chelsea (sperti akun
twitter rokok bola yang terkadang atau sering mencela Liverpool). Setiap
Chelsea main langusng stalker dan mencela ketika ia gagal mencetak gol. Mungkin
cap pengkhianat dan dibenci ini masih tetap disematkan kedalam Torres hingga
kini. Satu orang lagi yang membuat penulis merasa terganggu dan bisa juga
disematkan sosok benci ada di dirinya yaitu Michael Owen. Pada awal
kepindahnnya ke Madrid penulis juga merasa kecewa namun tidak sebesar saat
Torres pindah. Awalnya penulis mencoba memahami kepindahan ini mungkin
mengembangkan karirnya. Namun di berita yang belum lama terdengar bahwa ia
mengeluarkan stetment buruk mengenai Liverpool. Disini saya merasa tergaanggu
dan merubah image mengenai siapa itu Michael Owen. Disinilah penulis tidak
menjadikan michel Owen termasuk dalam kategori orang yang dirindukan seperti
Xabi Alonso, Dirk Kuyt, Robie Fowler, Craig Belammy dll.
Disinilah
kita melihat bahwa bagiamana seorang fans melihat sosok yang ia idolakan pergi
dengan berbagai macam ekspresi. Lalu bagaimana dengan Luis Suares jika ia
akhirnya pergi dari Anfield???
@fadhill91
Torres n Dirk Kuyt ;-(
ReplyDelete