15 April 2013

Persembahan untuk 96 Malaikat Merseyside


Jujur, awalnya saya merasa tak memiliki kapasitas untuk menulis insiden ini. Ya, saya kadang menulis sesuatu yang berkaitan langsung dengan sepak bola. Entah berita, gosip, bahkan nyinyiran berbagai hal (termasuk tim sendiri). Tapi kali ini saya akan mencoba memberikan opini tentang salah satu tragedi paling menyesakkan di dunia sepak bola. Terkhusus untuk fans Liverpool, 15 April 1989, Saat dimana tragedi Hillsborough melenyapkan nyawa 96 orang tak berdosa. Saat itu laga semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest.



Saya tak ingin bercerita panjang mengenai kronologis insiden tersebut. Sebagian besar dari kita pasti sudah tahu mengenai 96 saudara yang datang dengan niat baik itu, harus meregang nyawa karena tergencet dan terinjak-injak itu. Kapasitas stadion yang tak memadai memaksa para suporter terjebak. Saling berebut masuk, akhirnya korban pun berjatuhan.

Entah gila atau stres, ketika pihak kepolisian South Yorkshire, tiba-tiba berperan seperti polisi Indonesia pada umumnya. Ya, saat itu mereka lebih seperti mafia yang sama sekali tidak memberi bantuan untuk suporter yang minta tolong.

Menjadi lebih gila ketika Sang Media yang mengaku sebagai "Matahari"nya media di Inggris, membuat pernyataan palsu berjudul The Truth, beberapa hari setelah tragedi itu. "Suporter memanfaatkan korban dan mencuri","Suporter mengencingi polisi", "Suporter dengan sengaja datang pada waktu mepet". Ironis ketika kebohongan tersebut terurai jelas ke seluruh Inggris dan terpampang di cover sebuah koran. Kevin MacKenzie is the man.

Tak ayal, seluruh masyarakat Liverpool yang sedang berduka pun dipastikan mencap The Sun sebagai media pembohong. Liverpool memastikan diri anti terhadap The Sun mulai saat itu hingga kini. Namun, keadilan itu belum didapatkan. Keadilan itu masih dicari dan seorang ibu bernama Margaret Aspinall pun membuat sebuah organisasi bernama Hillsborough Family Support Group.

Perjuangan mereka sangat jelas untuk mencari fakta sebenarnya dan keadilan untuk anak serta kerabat mereka yang menjadi korban. Ironis ketika Perdana Menteri Inggris, David Cameron, baru mengakui itu 24 tahun kemudian.

Meski sudah mengakui kesalahan terjadi pada pihak kepolisian saat itu, tetap saja keadilan masih ditunggu. Berbagai tim di belahan dunia pun masih terus memberikan penghormatan untuk Liverpool. Di Jerman, ada Duo Borussia yang paling setia. Borussia Monchengadbach memberikan dana sangat besar sesaat setelah tragedi terjadi dan Borussia Dortmund, salah satu klub yang memiliki fans paling "Gila" di ranah Jerman, acap kali membuat banner "Justice For The 96" dan bernyanyi YNWA.

Duo Rival Abadi di Skotlandia, Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers pun memberikan tribut yang luar biasa untuk Tragedi Hilsborough. Everton menjadi klub yang dengan setia mendampingi Liverpool. Mereka membuat kota Liverpool seperti tak ada rivalitas. Mereka juga merasakan hal yang sama dan beberapa dari mereka pun ada yang kerabatnya "pergi" karena tragedi Hillsborough.

Jika ingin menyebut siapa saja klub yang memberi simpati untuk Tragedi ini, rasanya artikel ini tak kunjung selesai. Hari ini, tepat 24 tahun Insiden Hillsborough. Saya belum pernah memberikan donasi langsung kepada HFSG. Saya hanya bisa memberi simpati dan dukungan dari kaos yang saya pakai tiga kali seminggu. Kaos bertuliskan angka 96 layaknya nomor punggung. Ketika rekan-rekan kerja saya sampai bosan melihat saya memakai kaos itu, itu hanya sekedar semangat dan doa yang saya berikan untuk mereka 96 malaikat luar biasa.

Ya, saya hanya bisa membuat tato dengan gambar obor dan angka 96 di pergelangan tangan kanan. Hal-hal kecil seperti itu yang baru bisa saya lakukan. Mudah-mudahan ketika datang saatnya nanti, saya dan seluruh suporter Liverpool di Indonesia dapat memberikan penghormatan lebih untuk Tragedi paling menyedihkan di dunia sepak bola ini.

Dan tulisan ini. Jelas tulisan saya sangat tidak mendalam mengenai Tragedi Hillsborough. Karena masih banyak perjuangan luar biasa dari para pejuang Hillsborough yang belum saya tuliskan disini.

Saya menulis ini dengan tangan gemetar dan mata basah. Tulisan ini setidaknya akan kekal abadi. Tulisan ini untuk mereka yang tidak mendapat keadilan. Tulisan ini untuk Margareth Thatcher yang sedang menari-nari di neraka paling dalam bernama Jahanam.

Kalian boleh menghina klub kami yang tidak juara Liga Inggris selama 20 tahun-an. Kalian boleh menyerang kami sebagai tim paling tak konsisten di Inggris. Tapi jika kalian menyerang Tragedi Hillsborough, jangan kaget jika reaksi kami layaknya pasukan tentara Indonesia saat melawan Belanda dan Jepang jelang kemerdakaan 1945.

JUSTICE FOR THE 96!!!

@FakeRegista

12 comments:

  1. merinding bacanya..

    ReplyDelete
  2. Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya. YNWA! JT 96!

    ReplyDelete
  3. RIP untuk 96 fans Liverpool yg tidak pernah kembali dari Hillsborough #JFT96 #YNWA

    ReplyDelete
  4. ya memang membuat merinding artikel ini

    ReplyDelete
  5. Jadi kopites itu kagak boleh ;(( kita patut kasih (h) atas kesetiaan, loyalitas tanpa batas. meski kita beda benua, beda suku bahkan beda nasib. kita bisa ngerasaain kejadian tu lewat tulisan @FakeRegista di atas. doa tulus terus kita kirimkan. JFT96

    ReplyDelete
  6. always the victim

    ReplyDelete
  7. saya suka tulisan2 anda..izin share ya...YNWA..

    ReplyDelete
  8. Well written.
    Gone but never forgotten; Justice for the ninety-six.

    ReplyDelete