Keberanian adalah hal
yang sulit untuk dicari. Anda dapat memiliki keberanian berdasarkan pada ide
atau kesalahan bodoh. Tapi anda tidak seharusnya mempertanyakan hal tersebut
pada orang dewasa, pada guru atau pada pelatih. Karena mereka yang membuat
peraturan. Mungkin mereka tahu yang terbaik, mungkin pula tidak. Ini semua
tergantung siapa diri anda, dan darimana anda berasal?
Inggris mengklaim diri
mereka sebagai Negara pertama yang melahirkan olahraga sepakbola. Tak ada yang
menentang, bahkan oleh Negara Brazil yang notabene sebagai pemilik 5 gelar
piala dunia. Di Inggris Sepakbola adalah industri. Hal ini terlihat dari ribuan
klub di Inggris, mulai dari yang amatir hingga professional. Biasanya klub-klub
professional mendapatkan suplai pemain dari klub-klub amatir.
Banyaknya jumlah klub
ini tentu berbanding lurus dengan jumlah anak yang bermain sepakbola di Inggris.
Namun, dari ratusan ribu anak tersebut tidak sedikit anak/pemuda yang kemudian
berhenti. Lebih sedikit yang kemudian bermain di tingkat semi-profesional. Dan
hanya segelintir saja yang menginjakkan kaki di taraf profesional, yaitu mereka
yang punya kemampuan dan mental diatas rata-rata saja. Bisa kita bayangkan betapa
beratnya jalan untuk menjadi pemain profesional di negeri Ratu Elizabeth ini
bukan.
Stewart Downing adalah
satu dari jutaan anak/pemuda lain yang bisa menjejakan kakinya di tingkat
profesional. Lahir di Middlesbrough, kemudian ia tumbuh dan menjadi fans dari
klub asal timur laut Inggris tersebut. Downing dibina di akademi klub
Middlesbrough. Dimana dia juga pasti melalui berbagai macam tahap yang dilalui
para pemain muda lainnya di Inggris. Dari setiap tahap tersebut, kemampuan dan mental
seorang pemain akan dibentuk dan terseleksi. Pada umur 17 tahun, ia sudah
bermain untuk tim senior. Downing memulai debutnya pada
pertandingan liga Inggris melawan Ipswich Town, namun ia hanya tampil beberapa
kali pada tahun 2002. Selama periode 2001-2009, Downing dengan setia membela
panji Middlesbrough, bahkan dia menjadi pemain kedua terlama yang pernah
membela Middlesbrough. Karena Middlesbrough terdegrasi, ia pun memutuskan
pindah ke Aston Villa.
Dua tahun
membela Aston Villa, gelandang yang memiliki kemampuan di
atas rata- rata untuk ukuran pemain kidal, kemudian direkrut King Kenny ke
Anfield dengan mahar kurang lebih 18 juta pound. Dasarnya? Dalam catatan Opta,
gelandang berpostur ideal, 180 cm, ini mampu mencetak waktu rata-rata 11,2
detik untuk berlari di jarak 100 meter, sepanjang musim 2010. Kaki kidalnya
juga sangat berbahaya tatkala mengirim sepakan keras ke arah gawang lawan.
Eksekusi free kick-nya juga tergolong istimewa. Keunggulan lainnya yang
merupakan modal berharga sebagai pemain sayap, adalah kemampuannya mengirim
umpan sempurna untuk tukang gedor. Hal inilah yang dibidik Dalglish, untuk
memaksimalkan Andy Carroll dan Luis Suarez kala itu.
Statistik memang tak
bisa menjadi tolak ukur mutlak. Peforma musim perdana Downing menjadi bukti
nyata. Bermain nyaman dengan kepercayaan tinggi dari King Kenny di sepanjang
musim EPL 2011/2012, berakibat pada kaki kidalnya itu yang kemudian bersih dari
gol maupun assist. Downing bagai seseorang yang iseng menyerang sarang lebah, akibatnya
ia pun di sengat oleh ribuan lebah dengan berbagai cibiran pedas. Lebah-lebah
yang mengamuk itu lantas terus menyerang penuh rasa kesal dan seakan tanpa rasa
lelah. Bahkan sang ratu baru (Rodgers) pun ikut turun tangan memberikan pelajaran.
Tapi apakah mungkin bakat seorang Downing, hasil seleksi alam sepakbola Inggris
yang kejam itu kemudian luntur begitu saja?
Dari ujung muka hingga
sekujur kakinya habis disengat. Ia seakan sudah lumpuh. Sementara lebah-lebah
itu belum berhenti menyerang. Kemudian ia menceburkan dirinya kedalam danau
yang penuh lumpur. Disana ia bisa menghela nafas sebentar. Tapi, apakah dia
akan mengubur diri bersama dengan semua keberaniannya selamanya didalam lumpur
tersebut?
No!
2012/2013 underway! Meski
Downing sempat masih harus istirahat di bench. Namun ia kembali dari dalam
lumpur bersama dengan keberaniannya. Ia memutuskan untuk bertahan hingga
kesempatan datang lagi untuknya. Ia lalu bekerja keras untuk meraih kembali kehormatannya.
Kesempatan pertama (lagi) itu pun datang dalam wujud WB defensif. Ia pun dengan
legowo memainkan peran tersebut, menggantikan posisi Enrique yang dirundung
cidera. Kemudian dengan sedikit kepercayaan, perlahan tapi pasti dia mulai main
lebih awal dari bench dan makin sering berada di starting line-up. Gol dan
assist juga tak lagi ragu mampir di kakinya. Kita memang tidak melihat langsung
bagaimana susahnya dia berusaha. Tapi pasca pertandingan melawan West Ham
kemarin (07/04/2013), saya pribadi menyadari segala usahanya tersebut, yang
rela memaksakan diri untuk bermain dalam kondisi fitness yang kurang baik.
*Bukankah setidaknya salah satu dari 600 orang berpikir
tentang menyerah dan bergabung dengan sisi yang lain? Itulah sebabnya
keberanian itu sulit, jika anda selalu melakukan apa yang orang lain katakan.
Kadang-kadang anda mungkin tidak tahu mengapa anda melakukan sesuatu. Maksudku
sibodoh pun dapat memiliki keberanian. Tapi kehormatan, itulah alasan
sebenarnya untuk melakukan sesuatu atau tidak. Ini tentang siapa anda dan apa
yang anda inginkan. Jika anda mati karena berusaha untuk sesuatu yang penting,
maka anda akan memiliki kehormatan dan keberanian, dan itu cukup bagus. Anda
harus berharap untuk keberanian dan mencoba untuk kehormatan.
Banyak berita beredar
yang mengatakan bahwa inilah musim terakhir Downing di Liverpool. Kita lihat
saja akhir musim ini. Apakah Downing akan tetap hidup di Liverpool atau justru
Mati? Yang pasti, bagi saya dia adalah si bawang lain yang terkupas satu
lapisannya pada satu waktu.
* Tulisan essay dari Film Blind Side.
@rendynewmanh
sedikit dari para Kopites yang berterimakasih kpd Downing ktka gol dia bantu lfc menang atas Tott (menurut saya). Mereka masih terus 'menyengat' SD19. Tapi semoga dia akan kasih bukti bahwa dia pantas berbaju Merah kebanggan semua Kopites ! Nice article. YNWA :)
ReplyDeleteif you want.. you can 19 (h)
ReplyDelete