navbar
1 May 2013
Alasan Fans Liverpool Semakin Banyak
Apa yang terjadi dengan Liverpool belakangan ini? Gagal meraih trofi menjadi kebiasaan laiknya bangun kesiangan. Sudah dua dekade The Reds gagal mengangkat trofi Liga Inggris. Ya, semenjak berganti nama menjadi Premier League, Liverpool belum sekali pun menjadi kampiun. Sehingga tameng berkedok 18 trofi itu seperti sudah keropos dan lambat laun tak berguna.
Pencapaian terindah Liverpool pada era modern jelas terjadi pada 2005. Saat itu Tuhan memberikan sebuah keajaiban yang pantas dijadikan salah satu keajaiban dunia di buku RPUL. Memiliki skuad yang sebenarnya biasa saja, Liverpool berhasil menggembuk Milan yang berisi Kaka, Pirlo, Shevchenko, Crespo, Cafu, Maldini, dll. Menang dengan cara comeback setelah tertinggal 3-0 dan menang melalui adu penalti. Sebuah harapan muncul.
Namun, harapan tersebut hanya tertahan satu tahun kala mereka kembali Comeback saat memastikan diri Juara Piala FA 2006. Liverpool menjadikan Paul Konchesky seperti Roberto Carlos. Bukan, bukan soal kepala plontosnya. Tapi lebih ke gol jarak jauh "kebetulan" yang bersarang di gawang Pepe Reina saat itu. Beruntung, Captain Fantastic lagi-lagi menyelamatkan tim lewat Bom Atom dari jarak 30 meter. Liverpool kembali menang lewat adu penalti.
Setelah itu, Liverpool menjelma menjadi tim besar yang medioker (bahasa apa itu). Liverpool tenggelam bersama bayang-bayang Manchester United, Chelsea, hingga Manchester City (Tak ada nama Arsenal dan Tottenham Hotspur karena mereka juga belum meraih trofi pada medio setelah 2006).
Tunggang langgang di Premier League, hingga gagal menembus zona Liga Champions dalam 3 musim terakhir menjadi puncak mediokeritas The Reds. Baru musim lalu Liverpool kembali mengangkat Piala Carling (Piala Liga Inggris). Ya, Piala yang harganya tidak sampai gaji Gerrard dalam satu pekan.
Terbiasa untuk bersabar dan menjadi fans paling sabar di dunia, itu yang paling cocok disematkan untuk Liverpool. Para wanita, pilihlah fans Liverpool sebagai kekasih maka kalian semua akan bebas berbelanja dan berbuat seenaknya tanpa ada yang protes (asal jangan selingkuh. Itu seperti melihat Liverpool dibantai tim macam Southampton, Aston Villa, dan West Bromwich Albion, SAKIT). Cukup beri mereka satu waktu untuk menonton laga Liverpool pada akhir pekan dan satu waktu untuk menikmati Surga Dunia bernama Bir.
Tak ada yang berbeda dengan Liverpool musim ini. Saya tak berbicara soal gaya bermain, manajer dan pemain anyar. Tapi lebih ke posisi di klasemen. The Reds berhasil stabil diperingkat 7-8. Hanya Malaikat Jibril yang bisa membuat The Reds finis empat besar bahkan peringkat lima pada akhir musim.
Tapi apa yang terjadi, Fans Liverpool khususnya di Indonesia malah berkembang sangat pesat musim ini. Uniknya, mereka datang dari kalangan muda yang seharusnya menjadi glory hunter dan mendukung tim seperti Man. United, Man. City, Chelsea, Real Madrid, Barcelona, dan Juventus. (Kembali tak ada nama Arsenal dan Tottenham karena alasan seperti yang sudah ada sebelumnya).
Saya akan coba menyebutkan beberapa hal yang membuat kawula muda ini memilih mendukung Liverpool ketimbang tim-tim yang sedang naik daun belakangan ini.
1. Anti Mainstream sedang marak di Indonesia dan mendukung Liverpool adalah sebuah anti mainstream yang tak memalukan. (Kalian bisa mengingat kenangan indah masa lampau, 18 leagues and we won it 5 times. Jika anti mainstream mendukung Everton? Saya berpikir satu jam untuk mencari kelebihan tim itu.)
2. Liverpool musim ini bermain indah. Ya, setidaknya ketika ditanya, kalian bisa menjawab "Liverpool asik banget nih mainnya." Walau kadang lebih menimbulkan Teka-Teki ketimbang Tiki-Taka.
3. Pemain Liverpool ga ada yang jelek. Ganteng semua gitu. (Sterling, Sturridge, dan Wisdom masih masuk kategori Cute dan Manis). Jangan heran jika tahun ini penggemar wanita Liverpool meningkat drastis. Ga ada pemain yang berwajah macam Gervinho, Bacary Sagna, hingga Cheick Tiote di tim ini.
4. Liverpool adalah musuh bebuyutan Man. United. Jadi bagi mereka Man. United Haters (Haters terbanyak di dunia sepak bola), cara paling tepat adalah menjadi pendukung The Reds dan menghina Setan Merah semau mereka.
5. Menjadi tim yang paling tepat didukung oleh para musisi. Chant yang dimiliki Liverpool beragam, enak didengar, dan mudah dilantunkan. (Saya tak berbicara tentang lagu Poor Scouser Tommy).
6. Kami adalah tim dengan masa depan tercerah. Jika gagal musim ini, kami akan bilang masih ada musim depan, kami akan juara musim depan. We Are The Next Season Team. Sudah terjadi sejak 2007.
7. YNWA!! Sebuah slogan "Mati" kami. Ya, ini bisa menjadi tembok terakhir ketika Liverpool mengalami kekalahan atau masalah. Bisa juga untuk kamu yang ingin menyemangati sang kekasih. Atau kamu yang ingin menemani jaga malam satpam yang sedang jalan-jalan agar dia tidak jalan-jalan sendiri. You'll Never Walk Alone menjadi kalimat indah tak terlupakan yang mudah diucapkan.
Saya tak tahu kapan Liverpool akan kembali menjadi Raja Inggris dan Eropa. Tetapi Tuhan punya rencana hingga akhirnya membuat kita semua mendukung tim ini. Jika kalian sedang mencari jati diri dengan tim sepak bola yang kalian dukung, jadikan Liverpool pilihan terakhir. Mengapa? Karena sekali kalian mencoba mencintai tim ini, maka cinta kalian berlangsung abadi dan tanpa syarat.
@FakeRegista
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
"Jika kalian sedang mencari jati diri dengan tim sepak bola yang kalian dukung, jadikan Liverpool pilihan terakhir. Mengapa? Karena sekali kalian mencoba mencintai tim ini, maka cinta kalian berlangsung abadi dan tanpa syarat."
ReplyDeleteDan ane udah terlanjur cinta sama Liverpool..... x-)
Brilliant article. Suka banget sama kalimat terakhir.
ReplyDeleteright . . YNWA, anyway . .
ReplyDeletedmna2 saya sendiri LFC . . . (curhat) hahahah . .
@bili_wu
Point no 7 dan Paragraf terakhir sukses membuat gerimis kecil disudut mata saya ketika membacanya.
ReplyDeleteYNWA!
good post. :)
ReplyDeleteSorry to say, stupid article. Pointless, except, maybe, last sentence.
ReplyDeleteAnd why using other's writing style?
Ajibb!! Love it!!, jd inget Almarhun Babeh, keknya Liverpudlian beliau sih, soalnya tiap ada game LFC, ane disuruh nonton.. "̮ τнɑиκ◦°◦чøu "̮ Dad! #YNWA!!
ReplyDeletePoint 7 mantep bgt cuy You'LL never walk alone,,
ReplyDeleteIni kami bukan sekedar supporter kami adalah keluarga,,
Kalah menang soal belakangan lambang bangau selalu didada,
THE RED's #YNWA
Ane jg bingung, kok fans Liverpool dari kalangan muda mangkin banyak aja, padahal kan lebih gampang dukung tim sebelah yg biar menang dibantu wasit, Tp yg penting bisa glory-glory tiap minggu, gak jd bahan ledekan teman2 tiap senen..tp ya sudahlah, Ye eN We A aja...
ReplyDeleteAne jg bingung, kok fans Liverpool dari kalangan muda mangkin banyak aja, padahal kan lebih gampang dukung tim sebelah yg biar menang dibantu wasit, Tp yg penting bisa glory-glory tiap minggu, gak jd bahan ledekan teman2 tiap senen..tp ya sudahlah, Ye eN We A aja...
ReplyDeletekata2 nya bener menyentuh ;-(
ReplyDeleteBerharap ooredo jadi sponsor Liverpool, dan akan semakin banyak lagi suporter Liverpool :>) :-d
ReplyDeleteMERINDINGGGGGGG !!!!
ReplyDeleteKEREEEEEN !
YNWA x-)
ReplyDeletemin point no. 2 min. itu diakhir kalimat parah, #jangangituah haha....
ReplyDeletearticle yang keren...tidak menutup-nutupi apa yang ada sekarang...Liverpool memang lg terpuruk akhir2 ini..tetapi ane sebagai seorang Kopite selalu berharap Liverpool kembali berada di tracknya..yaitu Big 4...dan juga berharap Liverpool bisa mengakhiri dahaga gelar juara Liga...!!
ReplyDeleteLiverpool till i die... YNWA (f)
Untuk musim slanjutnya...You'll Never Walk Alone..LIVERPOOL!!!
ReplyDeleteMwakili prasaan bgt.... Cocok nyaleg jd DPR (dewan perwakilan Redmen)
ReplyDeleteLFC , pilihan pertama dan terakhir, aiisshh
ReplyDeleteForm is temporary , but Class is permanent #YNWA
ReplyDelete"Biasa" aja aaahhhh, artikel" yg gw baca jadi membuat gw biasa terharu n trus merajut harapan ! Ye en we ah
ReplyDeletesaya sngat bangga , walaupun ayah saya fans everton sejak ayah saya pergi ke England tahun 1975 , tapi saya tetap FANS LIVERPOOL sejak umur 6 tahun saya suka The Reds , saat melihat gol atom dari Stevie G ;(( ;-(
ReplyDelete(c)
ReplyDeleteAne setuju brader !!
ReplyDeletewah asli merinding baca nya terharu rise up!...
ReplyDeleteCinta sejati itu tak beralasan .. x-)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteizin copas ya min..YNWA!!!! :-) :>)
ReplyDeleteartikel yang luar biasa... YNWA
ReplyDelete1 kata, keren
ReplyDeleteYang nyangkut nomer 7, itu bukan hanya slogan sepakbola tapi juga slogan kehidupan haha.. terlebih lagi buat gue yang JOMBLO.. LiverpoolFC isn't just a football club, It's a way of life..
ReplyDeleteTambahan 8. LiverpoolFC dekat sekali dengan fans-fansnya diseluruh dunia (dibuatkan official website, official twitter, official facebook)
Awal2 jadi fans karbitan liverpool niat nya wkwkw. Tau2 ga bisa lepas cintanya sama liverpool. Bener2 dah meski beberapa tahun terakhir nil gelar tetep cinta sama liverpool. Ada beberapa hal, 1. Sejarah Klub 2.Pemain 3.Gerakan Anti Mainstream . Dan satuhal yang ane belom bisa "Move on" , EL NINO ga bisa lepas dari ane :p
ReplyDeleteWe're family....#YNWA
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete"Jika kalian sedang mencari jati diri dengan tim sepak bola yang kalian dukung, jadikan Liverpool pilihan terakhir. Mengapa? Karena sekali kalian mencoba mencintai tim ini, maka cinta kalian berlangsung abadi dan tanpa syarat."
ReplyDeleteSudah aku buktikan 8 tahun lalu, dan itu nyata! #YNWA ^^
Secara keseluruhan saya suka banget artikel ini. Beberapa bagian kerasa banget 'gue banget'-nya (meskipun, entahlah. Apa menjadi fans selama 8 tahun masih dikategorikan baru?). Yang paling saya suka adalah bagian 'setia'-nya dan pemain ganteng (tapi yah, tampang mah bonus). Paling satu; karena saya muslim, saya nggak akan membiarkan significant other saya minum bir hehe. Keep writing, keep supporting. YNWA <3
ReplyDelete