31 May 2013

Menambal Lubang Peninggalan Carra

James Lee Duncan Carragher. Siapa yang tidak kenal dengan salah satu bek terbaik di dunia ini? Tak hanya fans karbitan LFC saja, fans tim lain pun menaruh respect yang tinggi pada deputi Steven Gerrard yang lebih dikenal dengan nama Jamie Carragher ini.




Seperti yang telah kita ketahui, Carra memutuskan untuk pensiun di akhir musim 2012/2013 ini di usianya yang ke-35. Ia menghabiskan seluruh karir sepakbolanya hanya di satu tim, yaitu Liverpool FC. Itulah mengapa banyak orang menjulukinya Mr. Liverpool.

Semua Kopites (saya menyebut Kopite karena kita fans, bukan Liverpudlian - warga kota Liverpool) tentu bersedih, dedikasi Carra terhadap LFC begitu besar. Walau ia tidak seperti Fabio Cannavaro, satu-satunya bek yang pernah meraih Ballon D'or, kepergian Carra memberi masalah tersendiri bagi boss Rodgers.

Di musim terakhirnya, Carra mendapat jatah bermain lebih banyak dari juniornya, Martin Skrtel, yang sebelumnya bahkan mampu membuatnya harus menjadi penghuni bangku cadangan. Namun di sepanjang musim yang baru saja berakhir ini, performa Skrtel jauh menurun dibandingkan musim-musim sebelumnya, sehingga Carra pun mendapatkan tempatnya kembali dan mampu tampil konsisten di formasi tim utama, permainannya bahkan masih hebat seperti saat ia masih bertandem dengan Sami Hyypia.

Ketika Carra diistirahatkan pun, Skrtel tak jua mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Sama halnya seperti Sebastian Coates, yang tampak seperti overrated player. Bagaimana dengan Martin Kelly dan Andre Wisdom? Kelly adalah salah satu calon bintang masa depan LFC layaknya Henderson, Sterling, Suso, dan Jordon Ibe, namun sayangnya Kelly harus mendapatkan cedera parah, sedangkan Wisdom hanya bagaikan Nwankwo Kanu yang ditempatkan sebagai seorang fullback.

Danny Wilson? Ia baru saja bergabung dengan Hearts, entah mengapa saya merasa manager LFC seperti menyia-nyiakan bakat sang defender yang pernah terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik di Liga Skotlandia sebelum pindah ke LFC. Atau mungkin saya salah, mungkin saja Wilson yang tak mampu berkembang lagi di Melwood. Lupakanlah.

Jangan libatkan Jack Robinson dalam pembahasan ini, karena ia sejatinya adalah seorang fullback kiri yang harusnya mampu berkembang untuk menjadi pesaing Jose Enrique, namun ia malah bermain sangat buruk dan egois kala diberi kepercayaan di pertandingan yang berkesudahan 2-3 dan LFC pun kalah memalukan di piala FA dari tim League One yang bahkan sedang berjuang dari zona degradasi, Oldham Athletic. Sama halnya dengan John Flanagan. Ryan McLaughlin dari Liverpool Academy bahkan dinilai lebih baik darinya.

LFC kini membutuhkan bek tengah yang kuat, disiplin, dan mampu menjaga pertahanan timnya dengan sangat baik. Pada 29 Mei 2013, LFC memang telah mengkonfirmasi kepindahan Kolo Toure pada 1 Juli 2013 nanti dengan status bebas transfer. Sebenarnya dana yang akan dikeluarkan LFC bisa dibilang cukup, karena mereka harus membayar jasanya sebesar £ 75 ribu per minggu dalam kontrak berdurasi 2 tahun. Namun kita tampaknya harus berpikir positif tentangnya. Di balik segala isu loyalitas dan kasus dopingnya, Toure masih dianggap sebagai bek yang hebat, bahkan di EPL Index pun sempat mengatakan bahwa Toure memiliki beberapa poin yang lebih baik dari Carra di beberapa hal.

Dengan usianya yang sudah beranjak 32 tahun, Toure mungkin tak bsa dimasukkan dalam rencana jangka panjang di tim yang (katanya) sedang dalam proses revolusi ini. Namun, pengalaman Toure sebagai kapten di tim juara seperti Arsenal dan Manchester City diyakini merupakan hal yang baik bagi perkembangan para pemain muda di Melwood.

LFC mencari pengganti Carra? Tidak, bukan itu poinnya. Kita semua juga sudah tahu bahwa pemain yang khas dengan nomer punggung 23 ini takkan terganti. Namun LFC memang harus mencari sosok yang ideal untuk mengisi tempat yang ditinggalkannya. Sosok yang berani menjaga areanya dengan tegas, mampu berteriak lantang mengatur barisan pertahanannya, tentunya juga dengan kemampuan covering man-to-man yang baik. Itulah yang sulit, terutama dengan dana yang sangat terbatas dan harus bersaing dengan tim yang memiliki dana transfer yang besar, ditambah absennya LFC di turnamen Eropa musim depan.

LFC kini bukan seperti yang dulu, bukan seperti beberapa dekade sebelumnya. LFC bahkan bukan tim terbaik di Merseyside, coba lihat kembali posisi LFC di klasemen akhir BPL bila Anda berkenan. Saya sih males melihat posisi Everton ada di atas LFC. Kalimat "18 gelar Liga Inggris" dan "We Want It 5 Times" sudah terasa basi sepertinya. Manchester United bahkan sudah punya 20 gelar dan Bayern München juga baru saja meraih gelar ke-5 Liga Champions. LFC bukan tim terbaik lagi, dan belum mampu meraih kembali kehormatan itu kembali.

Rumor mengenai Toby Alderweireld, yang merupakan kandidat terbaik saya, kini malah mulai tenggelam. Begitu pula dengan Sokratis Papadopulos, bek tangguh Schalke 04 yang diyakini mampu menjadi duet menara yang kokoh bersama Dani Agger di depan gawang Pepe Reina (yang juga dikabarkan sangat diminati Barcelona).

Di tengah rumor yang makin banyak bermunculan dan sebagian besar merupakan "ciptaan" media, seperti bek-bek muda macam Lucas Digne dan Tiago Ilori. Media tampaknya sayang dengan LFC, yang sering masuk berita transfer bersama dengan tim legendaris seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea, Real Madrid, Barcelona, Bayern München, Borussia Dortmund, Juventus, AC Milan, Internazionale, hingga tim kaya baru seperti Manchester City, PSG, dan Monaco.

Dengan segala keterbatasan yang ada, siapakah yang akan menyusul Toure ke Anfield? We'll see. What other surprises that FC will give us like Toure's.

@andy_ist

Sumber gambar: Google.com

2 comments: