Tiga hari ke belakang menjadi hari yang cukup berat untuk
saya. Entah karena dosa terlalu banyak menghujat manajer klub Setan, atau
memang kondisi tubuh yang menurun drastis, saya hanya tergolek lemas di tempat
tidur dalam tiga hari super membosankan itu.
Tenggorokan rasanya seperti diserang tusukan mematikan trio
SSS Liverpool yang sedang on-fire saat ini. Tak ada yang bisa dilakukan selain
menikmati rasa sakit yang ada. Pun batuk dan pilek yang tampil cukup stabil
laiknya The Reds yang baru sekali terlempar dari empat besar sepanjang musim
ini.
Karena hanya bisa, tidur, makan, tidur, makan, maka pikiran
mulai terfokus pada sebuah laga akhir pekan nanti. Sebuah laga yang tentunya
sangat ditunggu oleh Kopites dan para fans Manchester United. Pertemuan ketiga
musim ini antara Liverpool dengan Man. United yang dihelat di Old Trafford.
Sebuah laga yang sebenarnya menjadi seru karena rivalitas
antar keduanya saja. The Reds berada di peringkat kedua dengan 59 poin
sementara Setan Merah ada di peringkat enam dengan 48 poin. Sesuatu yang jarang
terjadi karena dalam beberapa tahun terakhir pertemuan keduanya, Man. United
yang selalu berada di atas Liverpool.
Tak ada beban yang teramat besar bagi keduanya pada laga
tersebut, selain gengsi. Liverpool tentu ingin meneruskan momentum apik tak
terkalahkan di Premier League pada 2014. Pun tiga poin pada laga tersebut akan
terus menghidupkan asa para fans yang sangat yakin The Reds bisa mengangkat
trofi Premier League musim ini, dan terus mendongak ke atas bukan melirik ke
bawah klasemen.
Setan Merah sendiri saat ini berselisih sembilan poin dengan
Manchester City (yang memiliki tabungan tiga laga) di pos keempat. Mereka juga
bakal meladeni match hidup mati melawan Olympiacos pada midweek setelah laga
kontra Liverpool tersebut. Konsentrasi David Moyes dipastikan terpecah. Mana
yang jadi prioritas?
Jika saya adalah fans Man. United, maka Ashley Young, Danny
Welbeck, dan Antonio Valencia akan jadi prioritas melawan Liverpool. Kemudian,
Juan Mata, Adnan Januzaj, Shinji Kagawa, dan Wayne Rooney untuk laga melawan
Olympiacos. Anda tentu mengerti maksudnya.
Tetapi mengistirahatkan pemain andalan ternyata tak terlalu
berefek besar, melihat AC Milan yang mengistirahatkan sembilan pemain saat laga
Serie A demi Liga Champion, pada akhirnya tetap dibantai 1-4 oleh Atletico
Madrid. The Chosen One jelas lebih mengerti ketimbang saya. Mungkin 0 poin pada
kedua match ke depan adalah pilihan cukup bijak bagi Moyes.
Ah, sebuah tanda tidak bagus. Melihat banyaknya kepercayaan
diri dari teman-teman, cukup sukses membawa diri ke tingkat optimisme yang
signifikan. Mencoba peruntungan sesekali tak apa dilakukan. Terlalu egois
memang diri ini untuk selalu pesimistis dan mengharapkan hasil positif
didalamnya. F*ck Myself!
Sebenarnya jika sedikit flashback, rekor Liverpool di OT
bisa dibilang cukup bapuk. The Reds hanya sekali menang dari sembilan laga
terakhir Premier League di Theatre Of Dreams, sisanya harus bertekuk lutut.
Mengingat Liverpool adalah tim yang paling sering dihadiahi
penalti musim ini (7 penalti), Man. United tak pernah kebobolan dari titik
putih di kandang mereka itu sejak terakhir kali terjadi 31 Desember 2011.
Apalagi wasit yang memimpin nanti adalah Mark Clattenburg, Congratulation
Enjoy!
Betapa pentingnya gol cepat pada laga nanti. Seperti yang
diketahui, kepercayaan diri The Anfield Boys acap melambung ketika berhasil
mencetak gol terlebih dahulu. Masih ingat laga Capital One antara kedua tim
musim ini? Laga pertama dimana Luis Suarez comeback dari sanksinya? Saat itu
Man. United berhasil menahan Liverpool di babak pertama dan mencetak gol pada
awal babak kedua dari kaki Chicharito yang menjadi gol sematawayang.
The Reds mencetak 47 gol pada babak pertama musim ini di PL
dimana satu gol lebih banyak dari total gol Man. United yang hanya 46. Apalagi
Liverpool menjadi salah satu tim tertajam saat tandang. Hanya Arsenal yang
berhasil clean sheet di Emirates dari 16 laga tandang terakhir Merseyside Red.
Sebenarnya saya malas menuliskan beberapa stat ini, tetapi
bolehlah sesekali kita membanggakan diri dan optimistis melihat lawannya nanti
adalah musuh yang menyebalkan dalam beberapa tahun terakhir.
Ketika perdebatan antar fans yang mendukung klub yang sama
mulai terlihat absurd dan aneh, mari kita kembali menyatukan suara demi tim
yang dicinta. Pada hakikatnya, banter yang benar adalah banter dengan suporter
klub lain. Banter yang masuk akal dan tak lebay tentunya.
Waktunya mengalah atas keegoisan diri, menatap stats
positif, momentum istimewa, tanpa rasa sombong dalam diri. Waktunya mendukung
tim sepenuhnya tanpa embel-embel tersirat. Be
Optimistic this Weekend? Okay Guys, i'll follow u all. Let's go and beat the
Satan!
Written By: @redzkop
semoga peristiwa empat tahun lalu akan terulang, amin!! 1-4 for the kops!!
ReplyDeleteLet's go and beat the satan! Super LOL!
ReplyDeleteIts gonna be a super weekend! Hold up ur head up high lads! YNWA
ReplyDeleteNo way, ente harus tetep pesimis seperti biasa, yg membawa berkah dan kemenangan selesai pertandingan. Khusus ente & Jojo, ane ikhlas kalian berdua pesimis. Pesimis ya, ya, please.. :)
ReplyDelete