9 August 2013

A letter to The Majesty, Luis Suarez



Kepada,
Yang Mulia Tuan Luis Alberto Suarez Diaz
Di tempat.

Halo Tuan, Apakabar? Apakah sudah meminum racun? Racun yang akan membuat tambahan gelar di depan nama anda, Alm.

Anda tidak mengenal saya, tapi saya secara intens melihat anda baik di TV ataupun secara langsung. Dan juga masih ingat dalam benak pikiran saya ketika saya meminta anda meluangkan waktu sebentar untuk berfoto di Plaza Atheene, Bangkok dan sayangnya anda pakai ego anda disitu, anda melengos pergi meninggalkan saya

Yang Mulia Tuan Luis Suarez, 
2 tahun silam, anda datang ke klub kecil terletak di suatu pelabuhan yang belum jelas masa depannya. Klub yang menjadi impian anda bermain ketika anda masih kecil. Klub yang selalu jadi pilihan utama ketika anda bermain playstation. Klub dimana anda ingin berduet dengan pemain legendaris asal Spanyol di kala itu, namun sayangnya beliau merasa bosan tinggal di kota pelabuhan tersebut dan memutuskan untuk pindah ke kota mewah di London.

Tuan Luis Suarez yang terhormat, Anda pasti pernah mendengar cerita mengenai bagaimana Spaniard tersebut begitu dicintai oleh para fans. Sebegitunya kami mencintai beliau. 

Dari awal anda menginjakkan kaki di kota pelabuhan tersebut, saya mencoba menyayangi anda layaknya seorang Tuhan yang akan menyelamatkan umatnya. Mencoba membenarkan dan melindungi anda setiap tindakan yang menurut anda paling benar untuk dilakukan, dari tindakan rasis, menyelam sampai menggigit daging orang yang mungkin sudah menjadi kebiasaan favorit anda. Selain itu sebagai bentuk dukungan, nyanyian saya lantangkan tanpa henti didepan layar kaca untuk mendukung anda di setiap 90 menit selama 2 musim terakhir ini. Bernyanyi yang mengisyaratkan bahwa anda lebih baik daripada Spaniard tersebut, idola lama saya. Hal tersebut saya lakukan dengan harapan Yang Mulia dapat senantiasa mengabulkan permintaan saya untuk tinggal selama mungkin di kota pelabuhan tersebut.

Namun akhir-akhir ini, Saya membaca interview terakhir Anda di beberapa online newspaper, Tuan. Setelah ribuan interview yang membuat saya sulit tidur waktu Anda mempertimbangkan untuk pindah. Kemudian saya baca interview anda yang terbaru kalau anda ingin klub kecil yang kami dukung selama bertahun-tahun ini melepaskan anda secepatnya ke klub yang menawarkan jabatan tinggi untuk anda. Anda dengan rela melepas klub kecil dan usang yang menjadi tujuan anda bermain dari kecil, klub yang selalu anda pakai ketika anda bermain Playstation. Klub usang yang tanpa henti mendukung dan mencoba menyelamatkan harga diri anda ketika anda terjatuh. Klub usang yang membuat legenda abadi di klub tersebut kehilangan pekerjaannya sebagai manajer ketika menyelamatkan harga diri anda.

Saya bukannya mau meminta imbalan dari apa yang telah saya dan para fans mati-matian lakukan kepada Tuan, tapi apakah kami pantas menerima luka kepedihan dari Tuan? Kepedihan yang membuat bulan purnama pun merajuk dan juga kepedihan yang tidak gampang untuk luntur dan memudar. 

Yang Mulia Tuan Luis Suarez,

Hanya 1 pertanyaan yang melekat di benak kami. Pertanyaan yang mungkin sudah kami ketahui jawabannya..

“Apakah Tuan berencana secepatnya ke kantor camat terdekat untuk mengganti akte kelahiran Delfina?”

Kasih yang selalu merindu. 
Salam hormat,

@kevzdaniel

No comments:

Post a Comment