15 April 2014

Jadi Masih Bolehkah Kami Bermimpi?

Hari ini saya berbahagia sekali. Tersenyum lebar. Haripun cerah, seperti halnya perasaan ini. Bukan, bukan hanya karena hari ini saya libur karena ada UN di sekolah. Lebih dari itu. Sebagai fans Liverpool, saya dan semuanya sudah pasti awal pekan ini sama-sama berbahagia. Euforia semalam ketika tim yang dibangga-banggakannya selama ini menang atas Man. City, penyebabnya.




 Menang lawan tim besar "terbaru", sekelas Man. City memang sangat membanggakan, dan seolah hanya ada didalam mimpi. Apalagi ini didapatnya di hari yang besar buat fans Liverpool. Yap! Hari dimana 96 fans Liverpool datang ke stadion, dan tak kembali pulang, 25 tahun silam. Tragedi pahit bagi Liverpool, fans, dan persepakbolaan ranah Inggris.

Seolah, ingin memberikan kado terindah buat 96 malaikat di surga sana, pemain Liverpool sepertinya mendapatkan semangat 2 kali lipat. Tak ingin mengecewakan semua, apalagi 96 malaikat itu da bermain di kandang sendiri, Akhirnya Liverpool menang dramatis 3-2. Pun, diakhir pertandingan seorang kapten yang dihormati semua pemain di dunia, Steven Gerrard meneteskan air mata. Sungguh, ini pemandangan yang sangat jarang terjadi. Apalagi kemenangan ini sangat mendekatkan Liverpool ke tangga juara, dan karena sang kapiten belum pernah sekalipun mengangkat tropi liga ini. Mengharukan.

Kemenangan melawan City seolah mimpi. Mimpi buat fans Liverpool. Bagaimana tidak? Fans Liverpool yang sudah lama mendambakan gelar juara dan terus bermimpi, akhirnya menemukan secercah harapan yang bisa membawa pada sebuah kenyatan. Memang kemenangan ini belum berarti apa-apa buat Liverpool. Karena perjalanan masih panjang, masih ada 4 laga lagi. Seusai pertandingan pun, sang arsitek cuma bilang "kita harus fokus melawan Norwich!". Tak ada sombong-sombongnya sekali, B-Rod ini. Memang harus begitu. Dan, tak membiarkan fans berekspektasi lebih. Hebat.

Target B-Rod masih sama seperti yang dulu mungkin, yaitu 4 besar. Atau mungkin sudah naik level menjadi pesaing juara? Mungkin. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang diharapkan seorang fans saat ini? Juara? Mungkin ini hanya ada didalam mimpi. Mimpi lo. Ya, begitulah yang dikatakan fans lain kepadaku. Tapi, posisinya saat ini memang sudah benar-benar hampir terjadi di dunia nyata. Ah, bilang apa aku ini... Tidak mungkin.

Apalagi melihat pesaing juara sekarang ini, Chelsea dan City memang lebih diunggulkan. Masihkah kita berharap? Masihkah kita bermimpi (untuk juara)? Jawabannya sudah pasti masih.

Seingatku, mimpi itu bisa jadi kenyaaan. Seingatku, lho. Asalkan dibarengi dengan suatu tindakan. Yap! Bisa saja terjadi. Kita sebagai fans yang bermimpi. Mereka sebagai pemain, pelatih, dan official dalam klub yang merealisasikannya. Kita sebagai fans dan semuanya yang merealisakannya yang mendoakan, dan Tuhan sebagai yang mengatur, yang menentukan semua itu.

Tuhan, jikalau memang ini tahun ini milik kami, biarlah kami bermimpi sepuasnya. Berimajinasi sepuasnya. Dan, bangun-bangun tinggal menikmati apa yang telah kami mimpikan, dan yang kami perjuangkan.

Jadi, masih bolehkah kami bermimpi untuk juara?

Written by: @Mahfudoremi

5 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Memang benar ketika kita membuat statemen bahwa Liverpool akan juara musim ini kadang dianggap remeh oleh fans lain, alasan tim medioker, kedalaman skuad yg masih butuh pelapis seimbang, taktik yg bekum matang atau apalah.

    Tapi apa salahnya jika kita mempertahankan statemen itu agar kita tidak lagi dianggap team medioker dan memang benar benar tim yg patut ditakuti oleh tim lawan. Semoga LFC memang benar benar Juara musim ini.

    @RedmenStore

    ReplyDelete
  3. Bahasanya kaku, kata2nya banyak yg salah atau kurang. Yap isinya cukup bagus sih.

    ReplyDelete
  4. Sama banget perasaan gua sama liverpool #YNWA

    ReplyDelete
  5. Kita pasti akan juara musim ini. Aku yakin itu. YNWA

    ReplyDelete