12 May 2014

Tuhan Maha Rencana



Tulisan ini terinspirasi dari tweet dibawah ini:






Tulisan ini juga ditulis setelah saya menyelesaikan tugas 2 mingguan saya yang sempat sehari tertunda, yaitu mencunci kamar mandi.

Allah (Tuhan) selain yang sudah disebutkan dalam Asmaul Husna ternyata juga Maha Jenaka, suka bercanda. Sebelum musim dimulai Ia membuat fans Liverpool menjadi supporter paling realistis dunia, ketika musim berjalan pelan – pelan Ia mulai me-nina-bobo-kan mereka agar terjun ke samudera mimpi yang tak terbatas. Dan lagu tidur itu mencapai klimaksnya ketika tim kesayangan mereka berhasil mencatat  11 kemenangan beruntun. Membuat mereka tidak mau bangun dari tidur yang langka itu. Dari supporter paling realistis menjadi supporter super optimis.

Dan dari sinilah Tuhan mulai bercanda. Kapten fantastis mereka dibuatNya menjadi bahan lelucon sedunia meme lapangan hijau seakan slipnya lebih konyol ketimbang sepak pojok legendaris Iago Aspas. Sepekan setelahnya Ia merubah Crystal Palace menjadi Liverpool dan Liverpool menjadi AC Milan di final Liga Champions paling dikenang sepanjang sejarah. Sedangkan, Manchester City yang sebelumnya juga sempat Ia bercandai terus melaju kencang. Banyak dari mereka yang kemudian kembali menjadi pendukung realistis bin pesimis walau tak sedikit juga yang masih berharap.

Dan ending drama ini sudah kita ketahui bersama. Jika anda pernah menonton film You Are The Apple of My Eye pastilah anda ingat perkataan tokoh utama wanita bahwa terkadang kenyataan tak sesuai dengan harapan. Ending di film itu sendiri adalah sang pria bukanlah jodoh sang wanita, sama seperti Liverpool dan gelar juara liga musim ini. Eh,lah, kok jadi ngomongin film.
Loh kok kesannya nyalahin Tuhan ? Ah, gak juga.

Seperti tweet yang saya screenshot diatas, saya percaya Tuhan selalu punya rencana. Musim ini mungkin rencana Tuhan adalah pengin bercandain Liverpool. Tapi suatu saat nanti saya yakin Ia  akan merencanakan Liverpool juara liga. Kapan ? Ya gak tahu. Bisa jadi musim depan atau 2 musim kedepan atau kapanpun. Selama lagu You’ll Never Walk Alone masih sering dikumandangkan, harapan akan terjadinya Golden Sky itu akan selalu ada.

Termasuk Steven Gerrard pun sepertinya Tuhan sudah punya rencana untuknya. Jika sang skipper tak kunjung berhasil juara liga sebagai pemain, dia mungkin akan berhasil juara liga sebagai manager. Manager klub mana ? mungkin Liverpool, mungkin Sunderland, atau mungkin MU. Kita tak akan pernah tahu sampai waktu menjawab. Semoga sih Liverpool.

10 tahun lalu tidak ada yang menyangka bukan kalau Manchester City bakal dihuni banyak pemain bintang serta juara EPL. Pun 10 tahun tidak ada yang menyangka Atletico Madrid akan melaju ke final Liga Champions dengan menyingkirkan tim – tim elit macam AC Milan, Chelsea, dan Barcelona. Bahkan di musim 1977/1978 tidak ada orang yang terbesit pikirannya bahwa dibawah tangan dingin Brian Clough, Nottingham Forest yang baru promosi ke First Division musim itu langsung juara liga dan dilanjutkan dengan 2 kali berturut – turut juara Liga Champion. Tuhan Maha Perencana.

Sekali lagi saya sama sekali tak menyalahkan Tuhan atas kegagalan Liverpool juara liga. Saya justru lebih suka menyalahkan Paddy Power yang dengan teganya menaruh patung terkutuk David ‘Football Genius’ Moyes di depan Anfield setelah serangkaian performa apik The Andfield Gank. Ridiculous.


Ngomong – ngomong soal performa Liverpool musim ini, sulit bagi saya untuk mendeskripsikannya dalam satu kata. Tweet dari berbagai bahasa mulai dari luar biasa, incridible, sugoi, fabuloso, sampai น่าอัศจรรย์  menghiasai layar timeline. Membuat saya bingung memilih kata yang kiranya belum pernah dipakai. Walaupun pada akhirnya saya teringat sebuah kata legendaris yang (mungkin) tak sengaja diucapkan oleh salah satu komentator sepakbola Indonesia, CAP JAGUNG !!!

Written by: @Val_Pradana

No comments:

Post a Comment