9 May 2014

We Are Still Waiting

Menunggu adalah hal yang paling membosankan didunia ini. Menunggu kamu menerima cintaku misalnya, ah sudahlah bukan cinta saya yang masih menggantung yang ingin dibahas dalam tulisan ini, tapi jujur saja kalian pasti setuju jika menunggu sesuatu itu adalah hal yang paling membosankan? Kalau aku sih yes ga tau mas Dhani?



24 tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggu sesuatu, ketika menyebut 24 tahun anda pasti faham kearah mana alur artikel ini. Yap siapa lagi kalau bukan membicarakan klub kebangga'an kota Liverpool, 24 tahun Liverpool menunggu untuk merasakan nikmatnya trofie EPL yang terakhir kali dicicipi saat musim 89/90, itupun setahun sebelum saya lahir kedunia fana ini.

Musim ini peluang untuk mengakhiri puasa 24 tahun lamanya itu ada, tak ada yang menyangka Liverpool yang hanya bermodal dari Donat dan Garuda Indonesia bisa menjadi pesaing klub yang bermodal minyak dari Arab ataupun Rusia. Benar-benar diluar duga'an skuad tipis setebal pembalut ini bisa begitu berkuasa diwilayah Big Four yang padahal musim lalu sulit untuk dimasuki oleh klub ini.

Yang awalnya hanya menargetkan masuk kembali kehabitat asal yaitu bermain di Liga Champion, Liverpool sudah bisa menguncinya ketika kompetisi masih menyisakan 3 laga. Amazing season untuk klub yang musim lalu hanya menempati posisi medioker dipapan tabel klasemen yang kini ditempati klub juara bertahan musim lalu.

Impian yang membuncah, harapan kembali ada setelah lama hilang sejak musim 08/09 berlalu dan hancur ketika tuhan memberi coba'an dalam bentuk seorang Roy Hudgson, lini masa Twitter pun tak ubahnya diisi oleh para pemimpi dengan hastag #MakeUsDream dan #WeGoAgain yang begitu populer, mengalahkan hastag #AkuRapopo nya Moyes setelah doi dipecat.

Satu demi satu pertandingan dimenangkan, diluar duga'an Liverpool begitu digdaya sepanjang musim, bahkan ditahun 2014 Liverpool tak terkalahkan dalam beberapa pertandingan, tapi semua itu berubah ketika Bis asal London menyerang? Apa menyerang? Maaf maksud saya bertahan. Liverpool kalah dengan skor 0 vs 2 saat itu. Apa perlu diceritakan tentang pertandingan vs Special Mourtabak? Mengenai Gerrard atau corner kick legend dari Aspas? Sudahlah saya tak mau membuka luka itu.

Peluang pun kian menipis setelah Crystal Palace me"Milan"kan Liverpool dini hari yang lalu, bagaimana perasa'an anda? Coba tanya ke fans Milan mungkin dia akan memeluk anda sambil berbisik I Know That Feel Brooh. Suporter Liverpool pun saya yakini sekarang jadi lebih rajin berdoa dengan doa yang baik tentunya seperti semoga West Ham menang saat final match, mungkin inilah hikmah nya akibat kalah dan imbang disisa pertandingan final, kita semakin dekat dengan maha pencipta, terima kasih tuhan kau mengingatkan kami.

Sisa 1 pertandingan lagi dimusim yang luar biasa ini. Mungkin ada yang berkata bahwa peluang Liverpool sangat-sangat tipis untuk mengangkat trofie. Tapi layaknya dunia yang akan berakhir ketika sang malaikat meniup terompet sangkakala begitupun saya, saya tak akan berhenti berdoa dan bermimpi sampai wasit meniup peluit tanda berakhirnya musim ini. Because I still Bel19ve.

Anything is possible for those that believe in Andy Carroll, Stewart Downing and Joe "Messi" Cole.

Written by: @zaky_theredz

No comments:

Post a Comment